10 Faktor Risiko yang Bisa Memicu Sakit Punggung Kronis

10 Faktor Risiko yang Bisa Memicu Sakit Punggung Kronis

poltekkeslampung.com – Sakit punggung itu memang keluhan sejuta umat, tapi kalau sudah masuk ke kategori kronis, artinya bukan lagi pegal biasa yang bisa hilang cuma pakai balsem. Rasa nyerinya bisa berlangsung lebih dari tiga bulan, kadang naik-turun, kadang muncul tanpa sebab yang jelas. Dan yang bikin ngeselin, gangguan ini bisa bikin susah tidur, nggak bisa duduk lama, atau bahkan malas gerak.

Sebagai penulis di poltekkeslampung.com, aku sering dengar cerita orang yang awalnya cuma merasa pegal dikit di punggung, lalu makin lama makin parah sampai susah bangun dari tempat tidur. Ternyata, banyak kebiasaan atau kondisi yang nggak disadari bisa memperbesar risiko sakit punggung kronis. Biar nggak kejadian sama kamu atau orang terdekat, yuk kenali 10 faktor risikonya di bawah ini.

1. Postur Tubuh yang Buruk

Duduk bungkuk, berdiri miring, tidur dengan posisi aneh—semua ini bisa merusak struktur alami tulang belakang. Kalau dilakukan terus-menerus, lama-lama bikin otot dan sendi bekerja nggak seimbang dan muncullah nyeri kronis.

Nggak harus selalu tegak kayak tiang bendera, tapi setidaknya coba biasain duduk dan berdiri dengan punggung lurus, bahu rileks, dan kepala sejajar dengan tubuh.

2. Kurang Aktivitas Fisik

Banyak yang mikir sakit punggung artinya harus banyak istirahat. Padahal, terlalu pasif juga bisa memperlemah otot-otot penopang punggung. Kalau ototnya lemah, tulang belakang jadi kerja lebih keras dan gampang bermasalah.

Coba sempatkan olahraga ringan seperti jalan kaki, stretching, atau senam punggung minimal 3–4 kali seminggu. Tubuh aktif, punggung pun lebih tangguh.

3. Mengangkat Beban dengan Cara yang Salah

Ini kebiasaan yang sering banget kejadian. Angkat galon atau kardus berat pakai punggung, bukan kaki. Hasilnya? Punggung ketarik, otot tegang, dan kalau sering diulang bisa jadi sakit berkepanjangan.

Ingat, tekuk lutut saat angkat barang, jaga punggung tetap lurus, dan bawa beban dekat ke tubuh. Jangan buru-buru, karena satu gerakan cepat bisa berujung nyeri panjang.

4. Berat Badan Berlebih

Beban tubuh yang terlalu berat bikin punggung bawah harus menopang lebih banyak dari seharusnya. Akibatnya, tekanan di ruas tulang belakang meningkat dan memperbesar risiko peradangan atau cedera.

Kalau kamu merasa punggung gampang pegal atau lelah padahal cuma jalan sebentar, bisa jadi karena tubuh membawa beban ekstra. Menjaga berat badan ideal bisa bantu banget kurangi beban itu.

5. Kebiasaan Merokok

Siapa sangka, merokok juga berdampak ke punggung? Nikotin dalam rokok bisa mengurangi aliran darah ke cakram tulang belakang, bikin jaringan rawan cepat rusak, dan memperlambat proses penyembuhan.

Nggak cuma paru-paru yang kena imbas, tapi tulang belakang juga. Jadi kalau kamu lagi cari alasan buat berhenti merokok, ini salah satu yang cukup kuat.

6. Stres Berlebih

Stres itu nggak cuma nyerang pikiran, tapi juga tubuh. Saat stres, otot-otot jadi lebih tegang, termasuk di area punggung dan leher. Kalau kondisi ini berlangsung lama, bisa memicu nyeri yang bertahan terus.

Coba luangin waktu buat relaksasi, meditasi, atau sekadar rebahan sambil denger musik. Punggungmu juga butuh jeda dari beban pikiran.

7. Cedera Lama yang Nggak Ditangani Tuntas

Pernah jatuh, keseleo, atau kecelakaan kecil? Kalau cedera itu dulu cuma diobati seadanya tanpa rehabilitasi, bisa jadi sekarang dampaknya muncul lagi dalam bentuk nyeri punggung kronis.

Makanya, setiap kali cedera, jangan cuma obati gejalanya. Pastikan pemulihannya tuntas, apalagi kalau yang kena area tulang belakang atau pinggul.

8. Posisi Tidur yang Salah

Tidur miring tanpa bantal di antara lutut, atau telentang tanpa penopang di bawah lutut, bisa bikin tulang belakang nggak sejajar. Kalau posisi tidur kayak gini jadi kebiasaan, punggung bisa kaku atau nyeri tiap bangun tidur.

Posisi terbaik buat tidur adalah miring ke kiri atau kanan dengan bantal di antara lutut, atau telentang dengan bantal di bawah lutut. Dan pastikan kasur yang dipakai mendukung tubuh dengan baik.

9. Pemakaian Sepatu yang Tidak Sesuai

Sepatu hak tinggi, sol tipis, atau model yang nggak menopang telapak kaki dengan baik bisa bikin posisi tubuh berubah. Akibatnya, punggung harus menyesuaikan beban dan lama-lama bisa nyeri.

Pilih sepatu yang nyaman, sol empuk, dan menopang lengkung kaki dengan benar. Kaki senang, punggung pun ikut lega.

10. Faktor Usia dan Genetik

Mau nggak mau, makin bertambah usia, kondisi tulang belakang juga ikut berubah. Cakram jadi lebih tipis, sendi lebih kaku, dan otot lebih gampang lelah. Ditambah lagi kalau punya riwayat keluarga dengan masalah punggung, risikonya bisa jadi lebih besar.

Tapi ini bukan alasan buat pasrah. Dengan gaya hidup sehat, olahraga teratur, dan perhatian ekstra, kamu tetap bisa punya punggung yang kuat meski usia nggak lagi muda.

Nyeri punggung kronis memang bisa jadi masalah yang rumit, tapi bukan berarti nggak bisa dicegah. Di poltekkeslampung.com, aku percaya kalau kuncinya ada di kesadaran dan kebiasaan sehari-hari. Makin cepat kamu kenali faktor risikonya, makin mudah juga buat kamu menghindari atau menanganinya sejak awal. Yuk mulai rawat punggungmu dari sekarang, karena hidup lebih enak kalau bisa bergerak bebas tanpa rasa nyeri yang mengganggu.