poltekkeslampung.com – Kelumpuhan total bukan cuma bisa disebabkan oleh kecelakaan berat atau stroke, tapi juga oleh penyakit langka yang kadang belum banyak dikenal orang. Karena gejalanya sering mirip penyakit ringan atau umum, banyak orang baru sadar setelah kondisinya sudah berat dan memengaruhi sistem saraf secara menyeluruh.
Di poltekkeslampung.com, kami sering dapat pertanyaan seputar penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan permanen. Nah, kali ini kami mau bahas tujuh penyakit langka yang bisa bikin kelumpuhan total, supaya kamu bisa lebih waspada dan tahu kapan waktunya untuk periksa lebih lanjut ke dokter.
1. Sindrom Guillain-Barré
Penyakit ini menyerang sistem saraf perifer dan bisa menyebabkan kelumpuhan dari kaki ke atas. Biasanya diawali dari infeksi ringan seperti flu atau diare, tapi sistem imun bereaksi berlebihan dan malah menyerang saraf sendiri.
Kalau nggak ditangani dengan cepat, kelumpuhan bisa menyebar sampai ke otot pernapasan. Tapi kalau ketahuan lebih awal, pasien bisa pulih secara bertahap lewat terapi dan perawatan intensif.
2. ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis)
ALS mungkin dikenal banyak orang karena kampanye ice bucket challenge beberapa tahun lalu. Tapi di balik itu, ALS adalah penyakit serius yang membuat otot-otot tubuh melemah secara bertahap.
Saraf motorik yang rusak membuat penderitanya kehilangan kemampuan berjalan, bicara, bahkan bernapas. Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan total, tapi terapi bisa memperlambat gejala.
3. Leukodistrofi
Penyakit ini menyerang lapisan mielin yang menyelimuti saraf, terutama pada anak-anak. Karena mielin rusak, sinyal dari otak ke tubuh jadi kacau, dan akhirnya mengganggu semua fungsi tubuh termasuk gerakan otot.
Biasanya diturunkan secara genetik dan muncul sejak usia dini. Kelumpuhan bisa terjadi total dalam waktu singkat, sehingga deteksi dini sangat penting.
4. Sindrom Locked-in
Ini salah satu kondisi yang cukup menyeramkan. Pasien kelihatan tidak bisa bergerak sama sekali, tapi sebenarnya masih sadar sepenuhnya. Mereka tidak bisa bicara, makan, atau menggerakkan tubuh, kecuali kadang hanya bisa mengedipkan mata.
Penyebab utamanya adalah kerusakan batang otak, biasanya karena stroke atau cedera berat. Hingga saat ini, pengobatan lebih difokuskan pada perawatan jangka panjang dan terapi komunikasi alternatif.
5. Ataksia Friedreich
Ataksia Friedreich adalah gangguan genetik yang memengaruhi koordinasi gerakan. Penyakit ini merusak sumsum tulang belakang dan otak kecil (cerebellum), membuat penderita kehilangan keseimbangan dan kontrol otot.
Seiring waktu, penderita bisa mengalami kelumpuhan total, terutama jika diagnosis dan penanganan terlambat. Biasanya gejala muncul sejak usia remaja dan terus berkembang.
6. Myelitis Transversa
Penyakit ini terjadi ketika sumsum tulang belakang mengalami peradangan. Gejalanya bisa muncul tiba-tiba dalam beberapa jam atau hari, mulai dari kesemutan, kelemahan otot, hingga kelumpuhan.
Myelitis transversa bisa disebabkan oleh infeksi virus, autoimun, atau bahkan jadi gejala awal multiple sclerosis. Penanganan medis cepat seperti steroid atau imunoterapi sangat penting untuk mencegah kelumpuhan permanen.
7. Neuromyelitis Optica (NMO)
NMO adalah penyakit autoimun yang menyerang saraf optik dan sumsum tulang belakang. Selain menyebabkan kebutaan, penyakit ini juga bisa menimbulkan kelumpuhan berat bila sumsum tulang belakang rusak parah.
Kadang NMO disalahartikan sebagai multiple sclerosis, padahal penanganannya berbeda. Dengan terapi imun dan pengawasan rutin, gejala bisa ditekan dan kerusakan permanen bisa dihindari.
Kesimpulan
Kelumpuhan total bukan hanya disebabkan oleh insiden besar atau penuaan, tapi juga bisa datang dari penyakit langka yang gejalanya sering luput dari perhatian. Karena itu, penting banget untuk peka sama perubahan tubuh dan segera periksa ke dokter kalau ada yang terasa nggak normal.
Di poltekkeslampung.com, kami percaya bahwa informasi yang jelas dan ringan bisa bantu masyarakat lebih sadar sama risiko kesehatan yang jarang dibahas. Semoga dengan tahu lebih banyak soal penyakit langka ini, kamu dan orang-orang terdekat bisa lebih waspada dan cepat ambil tindakan saat dibutuhkan.