poltekkeslampung.com – Banyak orang tua baru yang mikir, “Ah, itu kan masih gigi susu, nanti juga tanggal.” Tapi kenyataannya, gigi susu punya peran penting banget buat kesehatan mulut anak, terutama buat bantu mereka mengunyah, ngomong, dan jadi penopang gigi tetap yang bakal tumbuh nanti. Jadi, bukan berarti bisa disepelekan, ya!
Sebagai penulis di poltekkeslampung.com, aku sering banget dapet pertanyaan dari teman-teman seputar perawatan gigi anak. Mulai dari kapan pertama kali harus sikat gigi, sampai gimana caranya ngajarin anak yang ogah pegang sikat gigi. Nah, di artikel ini aku bakal bahas 10 cara menjaga gigi anak sejak dini dengan gaya yang santai tapi tetap berguna buat kamu para orang tua (dan calon orang tua).
1. Mulai Sejak Gigi Pertama Muncul
Jangan tunggu anak udah bisa makan bakso dulu baru mulai merawat giginya. Bahkan sejak gigi pertamanya nongol, kamu udah bisa mulai bersihin giginya pakai kain kasa bersih yang dibasahi air hangat. Lakukan ini pelan-pelan setiap habis minum susu biar si kecil terbiasa.
Kalau giginya udah lebih dari satu, kamu bisa ganti dengan sikat gigi khusus bayi yang lembut. Tapi ingat, belum perlu pakai pasta gigi, ya. Air hangat saja cukup sampai anak bisa kumur.
2. Pilih Pasta Gigi Khusus Anak
Saat anak udah bisa kumur dan nggak lagi nelen busa pasta gigi, baru deh kamu bisa mulai pakai pasta gigi khusus anak. Pilih yang mengandung fluoride dengan rasa yang disukai si kecil, kayak stroberi atau jeruk. Tapi tetap gunakan seukuran biji beras aja buat anak di bawah 3 tahun, dan sebesar kacang polong buat anak 3–6 tahun.
Jangan pakai pasta gigi dewasa, karena kandungan fluoridenya terlalu tinggi dan bisa bikin gigi anak jadi bercak putih kalau ketelen terus-terusan.
3. Biasakan Sikat Gigi Dua Kali Sehari
Ini kebiasaan yang harus dilatih dari kecil. Bikin rutinitas sikat gigi dua kali sehari: pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Biar makin seru, kamu bisa sikat gigi bareng anak sambil nyanyi lagu lucu atau pakai timer bentuk kartun favoritnya.
Anak-anak biasanya suka ikut-ikutan, jadi kalau mereka lihat kamu rajin sikat gigi, mereka juga lebih semangat. Jadi, jangan cuma nyuruh aja ya, tapi kasih contoh juga.
4. Batasi Konsumsi Gula
Gula itu musuh bebuyutan gigi. Makin sering anak makan permen, kue manis, atau minum susu botolan tanpa disikat gigi setelahnya, makin besar risiko giginya berlubang. Tapi bukan berarti kamu harus larang total, cukup batasi dan atur jadwal makannya.
Misalnya, kasih camilan manis hanya setelah makan besar, bukan di waktu acak. Dan pastikan anak sikat gigi atau minimal berkumur setelah makan camilan manis.
5. Hindari Kebiasaan Minum Susu Saat Tidur
Minum susu sambil tidur bisa bikin sisa gula dari susu numpuk di gigi anak dan memicu kerusakan gigi dini. Ini yang sering disebut sebagai “baby bottle tooth decay”. Jadi, kalau anak minum susu sebelum tidur, pastikan mulutnya dibersihkan dulu sebelum benar-benar tidur.
Kalau dia udah ngantuk banget, setidaknya lap giginya pakai kain basah atau suruh minum air putih untuk membersihkan sisa susu.
6. Rutin Periksa ke Dokter Gigi
Nggak perlu nunggu gigi anak bermasalah dulu baru ke dokter. Idealnya, anak mulai diperiksa ke dokter gigi sejak usia 1 tahun atau setelah gigi pertama tumbuh. Ini penting banget supaya dokter bisa pantau pertumbuhan gigi dan kebiasaan anak sejak awal.
Jadiin kunjungan ke dokter gigi sebagai sesuatu yang menyenangkan. Jangan nakut-nakutin anak soal dokter gigi, karena itu bisa bikin trauma jangka panjang.
7. Gunakan Dental Floss untuk Anak
Mungkin kamu mikir, “Masa iya anak kecil udah harus pakai benang gigi?” Jawabannya: iya, terutama kalau gigi mereka udah mulai tumbuh rapat dan sulit dibersihkan dengan sikat gigi saja.
Kamu bisa bantuin anak pakai dental floss khusus anak yang bentuknya lucu dan mudah digunakan. Lakukan ini minimal sekali sehari, terutama sebelum tidur malam.
8. Ajarkan Anak Mengenal Fungsi Gigi
Anak-anak itu cenderung lebih nurut kalau mereka ngerti kenapa sesuatu penting buat mereka. Jadi, ajak anak ngobrol tentang kenapa kita harus jaga gigi tetap sehat. Jelaskan dengan bahasa yang mereka mengerti, misalnya, “Kalau gigi kamu kuat, kamu bisa makan apel tanpa sakit.”
Kamu juga bisa pakai buku cerita anak tentang kesehatan gigi atau tontonan edukatif sebagai alat bantu biar lebih menarik.
9. Jangan Biarkan Anak Tidur Sambil Ngemut
Anak-anak kadang punya kebiasaan tidur sambil ngemut permen, botol susu, atau bahkan makanan ringan. Ini bahaya banget karena bikin bakteri punya waktu lama buat “pesta” di gigi anak semalaman.
Pastikan anak tidur dengan mulut bersih dan bebas dari sisa makanan atau minuman. Boleh kok ngemil sebelum tidur, asal habis itu sikat gigi dulu!
10. Buat Rutinitas Perawatan Gigi Jadi Seru
Anak-anak suka hal-hal yang menyenangkan. Jadi, bikin perawatan gigi jadi kegiatan yang ditunggu-tunggu. Misalnya, pilih sikat gigi dengan karakter favorit mereka, tempel stiker di kalender setiap kali berhasil sikat gigi tanpa drama, atau kasih reward kecil setelah sebulan rajin sikat gigi.
Yang penting, jangan bikin suasana tegang atau terpaksa. Semakin positif suasananya, semakin besar kemungkinan anak bakal terbiasa dengan perawatan gigi yang baik.
Penutup
Menjaga gigi anak sejak dini itu bukan tugas yang berat kok, asal dilakukan dengan konsisten dan penuh kesabaran. Anak-anak belajar dari kebiasaan yang mereka lihat dan rasakan tiap hari. Jadi, kalau kamu bisa menciptakan rutinitas yang menyenangkan, mereka akan tumbuh jadi individu yang sadar pentingnya merawat gigi.
Itulah 10 cara menjaga gigi anak sejak usia dini versi aku di poltekkeslampung.com. Semoga bisa membantu kamu yang lagi berjuang ngajarin si kecil biar giginya tetap sehat, kuat, dan nggak takut ke dokter gigi. Kalau suka, jangan lupa share ke sesama orang tua ya!